Kamis, 09 Agustus 2012

Buntut Kasus Penganiayaan Siswi SDK Yohanes Gabriel



Hasil Rontgen Bukti Keretakan Organ Korban

Tampak hasil Rontgen korban yang ditambahkan sebagai alat bukti. (dok) 
SURABAYA-Guna menyakinkan langkah yang bakal ditempuh, akhirnya pihak PPA Polrestabes Surabaya, kembali melakukan gelar perkara terhadap kasus penganiayaan berat, yang menimpa MJ (10), siswa kelas IV-B, SDK Yohanes Gabriel, jalan Residen Sudirman I Surabaya, (2/8).
Gelar perkara ini terhitung yang ketujuh kalinya, sejak laporan bernomor LP/K/0538/V/2011/SPK, terhadap kejadian penganiayaan yang dilakukan BM (10), teman sekelas korban, yang dilaporkan, (5/3/2011) lalu.

Dalam gelar perkara itu, Gedijanto, SH, MH, CD, advokat korban menyerahkan bukti tambahan yang diperoleh dari RS Adi Husada, jalan Kapasari, berupa foto Rontgen bagian tubuh korban yang mengalami keretakan akibat kejadian penganiayaan tersebut.

“Bukti tambahan itu baru kita peroleh dari pihak RS yang merawat korban. Penyerahan bukti baru itu kita anggap penting, karena selama ini pihak Polrestabes dalam penanganan proses penyidikan, hanya mengacu kepada hasil visum et repertum yang dikeluarkan oleh pihak RS Bhayangkara saja, sedangkan hasil tersebut diduga besar kemungkinan tingkat akurasinya dipertanyakan, sebab visum dilakukan saat korban sudah sembuh dari sakitnya alias waktu dilakukannya visum bertaut jauh sejak terjadinya dugaan penganiayaan,’ terang advokat yang kerap dipanggil Gede ini.

Seperti yang diketahui, perkara ini sempat mangkrak selama 2,5 tahun. Berdasarkan kronologis kejadian yang diceritakan korban, derita yang MJ alami ini berawal saat korban MJ masih duduk di kelas I-B, dari peristiwa yang terjadi di halaman sekolah, (25/2/2012). Saat korban MJ keluar kelas, pada saat jam istirahat pertama, Mj bertatap muka dengan BM, entah apa pemicunya, tiba-tiba tubuh MJ didorong oleh BM, hingga MJ jatuh tergeletak dilantai.

Setelah jatuh dengan posisi terlentang, lalu BM menendang bagian tengah selangkangan MJ, hingga dua kali. Tak ayal, sesaat kemudian MJ mengerang kesakitan. Dan sesaat juga diketahui, gumpalan darah keluar dari bagian tengah selangkangan MJ.

Menurut NG Djoen Siong, ibu korban saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya disuruh menunggu laporan pihak penyidik dalam sepekan kedepan. Hingga berita ini diturunkan, AKP Suratmi, kanit PPA Polrestabes Surabaya, belum bisa dikonfirmasi. Sambungan telepon BIDIK via selulernya, tak diangkat meski terdengar nada sambung. (eno)

2 komentar:

  1. wwaaah..penganiayaan terjadi di lingkungan sekolah..??? Bagaimana cara gurunya mengajar tuh..heeeeee..

    BalasHapus
  2. Fitriasari09/08/12, 15.11

    astagfirullah, dibulan puasa gini adu jotos

    BalasHapus